Beternak Tak Perlu Ngarit: Membuat Pakan dari Sampah Pasar

Posted by Nurzaman Wednesday, January 16, 2019 0 comments

Masalah sampah atau limbah merupakan masalah yang selalu kita jumpai di setiap tempat, baik itu di kota-kota besar maupun pedesaan. Masalah sampah selalu muncul baik di lingkungan rumah tangga, perkatoran, pasar bahkan di lingkungan sekolah. Masalah sampah merupakan masalah yang cukup pelik dan susah untuk dipecahkan secara secara tuntas.
Pertambahan jumlah penduduk, perubahan pola konsumsi, dan gaya hidup masyarakat telah meningkatkan jumlah timbunan sampah, jenis, dan keberagaman karakteristik sampah.  Meningkatnya daya beli masyarakat terhadap berbagai jenis bahan pokok dan hasil teknologi serta meningkatnya usaha atau kegiatan penunjang pertumbuhan ekonomi suatu daerah juga memberikan kontribusi yang besar terhadap kuantitas dan kualitas sampah yang dihasilkan.   Meningkatnya volume timbunan sampah memerlukan pengelolaan. Pengelolaan sampah yang tidak mempergunakan metode dan teknik pengelolaan sampah yang ramah lingkungan selain akan dapat menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan juga akan sangat mengganggu kelestarian fungsi lingkungan baik lingkungam pemukiman, hutan, persawahan, sungai dan lautan.
Produktivitas ternak sangat dipengaruhi oleh ketersediaan pakan, baik secara kualitas maupun kuantitas. Lahan padang rumput diperkotaan banyak dikonversi untuk perumahan, sehingga perlu dicarikan alternatif pengganti hijauan salah satu alternatif tersebut adalah limbah sayuran yangsangat banyak tersedia di pasar.

Baca Juga Bioteknologi dan Fermentasi
Beternak Tak Perlu Ngarit 

Ada beberapa jenis limbah sayuran pasar dapat digunakan sebagai pakan ternak ruminansia diantaranya adalah bayam, kangkung, kubis, kecambah kacang hijau, daun kembang kol, kulit jagung, klobot jagung dan daun singkong. Limbah sayuran pasar yang dominan ada di pasar antara lain kol, caisim, daun kembang kol, kulit toge, serta sawi putih dan kulit jagung.
Sampah Organik adalah merupakan barang yang dianggap sudah tidak terpakai dan dibuang oleh pemilik/pemakai sebelumnya, tetapi masih bisa dipakai kalau dikelola dengan prosedur yang benar. Sampah organik adalah sampah yang bisa mengalami pelapukan (dekomposisi) dan terurai menjadi bahan yang lebih kecil dan tidak berbau (sering disebut dengan kompos). Kompos merupakan hasil pelapukan bahan-bahan organik seperti daun-daunan, jerami, alang-alang, sampah, rumput, dan bahan lain yang sejenis yang proses pelapukannya dipercepat oleh bantuan manusia. Sampah pasar khusus seperti pasar sayur mayur, pasar buah, atau pasar ikan, jenisnya relatif seragam, sebagian besar (95%) berupa sampah organik sehingga lebih mudah ditangani.
Limbah Sawi
Jenis limbah sawi yang banyak di pasaran yaitu limbah sawi hijau/caisim dan sawi putih. Sawi memiliki kadar air yang cukup tinggi, mencapai lebih dari 95%. Jika akan diolah menjadi silase, terlebih dahulu sawi harus dilayukan/dijemur atau dikering-anginkan untuk mengurangi kadar airnya. Nilai energi dan protein kedua jenis sawi ini setelah ditepungkan hampir sama, berada pada kisaran 3200 – 3400 kkal/kg dan 25 – 32 g/100g.
Limbah Kol
Limbah kol yang didapatkan di pasar, merupakan bagian kol hasil penyiangan. Limbah kol di Pasar Induk Kramat Jati, dapat mencapai 17,2% dari total jumlah kol yang masuk setiap hari. Kol juga termasuk sayuran dengan kadar air tinggi(> 90%) sehingga mudah mengalami pembusukan/kerusakan.
Limbah Kulit Kecambah Taoge
Kulit kecambah taoge pada umumnya menjadi limbah di pasar-pasar tradisional. Belum banyak orang yang memanfaatkan kulit kecambah taoge, hanya sebagian kecil orang yang memanfaatkan kulit kecambah taoge untuk campuran pakan itik. Dari berbagai jenis limbah organik pasar yang pernah digunakan dalam pengkajian tepung limbah organik pasar, kulit toge merupakan jenis limbah yang paling berpotensi untuk dibuat menjadi tepung limbah. Pengeringan dengan menggunakan sinar matahari hanya membutuhkan waktu rata-rata 2 hari, dengan kadar air 65 –70%. Dari hasil analisa, tepung kulit kecambah toge dapat menjadi salah satu pakan sumber energi, dengan kandungan energi metabolis sebesar 3737 kkal/kg.
Limbah Daun Kembang Kol
Daun kembang kol merupakan bagian sayuran yang umumnya tidak dimanfaatkan untuk konsumsi manusia. Meski demikian, hasil analisa menunjukkan bahwa tepung daun kembang kol mempunyai kadar protein yang cukup tinggi, yaitu 25,18 g/100g dan kandungan energi metabolis sebesar 3523 kkal/kg.
Limbah Jagung
Limbah pasar yang berasal dari jagung ada dua macam, kulit jagung dan tongkol jagung/janggel. Kulit jagung manis mempunyai kadar gula yang cukup tinggi, sehingga berpotensi untuk dijadikan silase. Sedangkan tongkol jagung/janggel merupakan bagian dari buah jagung setelah bijinya dipipil. Limbah jagung pada umumnya mempunyai kelemahan kadar protein yang cenderung rendah serta serat kasar yang cenderung tinggi. Untuk mengatasi kelemahan tersebut, limbah jagung sesuai untuk diolah menjadi silase.
Cara Membuat Fermentasi Limbah Pasar
Siapkan Alat Dan Bahan Berikut:
  • Bahan (Limbah pasar) 10 kg
  • Molases (tetes tebu) bisa diganti dengan gula pasir 1 sendok makan  
  • Ampas tahu 1 kg
  • Mikroorganisme aktif (Probiotik) 1 tutup botol
  • Air 2 liter
  • Terpal plastik atau bekas kamtong pupuk
  • Alat semprotan/wadah larutan
  • Silo atau kantong plastik atau bekas cat sebagai tempat pakan fermentasi
Tahap pembuatan pakan fermentasi
  • Bahan (Limbah pasar) dicacah dan dilayukan (dijemur).
  • Cacahan tersebut dicampur dengan ampas tahu dan ditaruh diatas terpal.
  • Masukan mikroorganisme aktif, gula pasir dan dilarutkan dalam air sehingga volumenya mencapai 2 liter
  • Larutan tersebut disemprotkan kecampuran limbah/sampah pasar dan ampas tahu, aduk sampai merata.
  • Setelah selesai ditutup rapat atau masukkan ke dalam bekas ember cat dan tutup rapat dan simpan selama kurang lebih 3-7 hari.
  • Fermetasi berhasil ditandai dengan bau harum seperti tape
  • Sebelum diberikan pada ternak pakan fermentasi diangin-anginkan terlebih dahulu. Pakan tersebut mampu bertahan berbulan-bulan.
Selamat Mencoba
Referensi:
Rahman & Nurjaman. 2012. Masalah Sampah Dan Penanggulangannya Di Lingkungn Rumah Tangangga Dan Sekolah. Kuningan: SPS Uniku
http://duniaternak.com/pakan-ternak-dari-sampah-organik/

 

Baca Selengkapnya ....

Labels

Daftar Pengunjung


Recent Comments

Sliding Label

468x60 Ads

Top nav

Translate

Followers

Redesigned by Info Terbaru Original by Bamz | Copyright of Sains dan Teknologi. Untuk SEO lebih lanjut kunjungi Trik SEO terbaru.